3809 Views |  1

Vitri

Age when it happend: 30
Where it happened: at room
Langauge: Indonesia
Sex: Male
Rating: 5
Category: Straight

Aku malam nonton tv sendirian di kamar tamu, entah karena kecapain atau aku memang sudah ngantuk aku tertidur di sofa kursi.
Aku bermimpi bertemu seorang wanita yang menggairahkan, sehingga kamipun bermain seks dengan sangat menggebu. Kami saling berusaha memuaskan pasangan, semua bagian vaginanya aku rasakan dengan gemas, penisku menusuk dengan dalam ke vaginanya. Bahkan diapun membalas dengan memutarkan tubuhnya sehingga penisku terasa makin dijepit dan makin terangsang dengan kerasnya sehingga akupun tidak tahan lagi, lava panaspun keluar dengan deras dari puncak penisku menyirami kepundan gunung yang aku masuki. Lahar dari kepundan gunungpun juga meledak keluar. Tubuh kamipun menyentak-nyentak seiring perpaduan antara lava dan lahar saling menggelegak. Perlahan lavapun menurun, tubuhku mulai terasa lelah dan relaks.
Akupun merasa penisku terasa mengendur, tapi aku merasa penisku tetap terasa hangat dan geli yg amat sangat, sehingga akupun terbangun dan memandang penisku. “oh…Vit…apa yang kamu lakukan??!!! Teriakku terkejut sambil melihat wajahnya yang tetap memandangiku dengan tenang sambil penisku dikulum oleh mulutnya sementara tangannya memegang batang penisku dengan erat sehingga kepala penisku masih tetap keras. Mulutnya melumat kepala penisku dengan menggerakkan keluar masuk sambil sesekali dikecup dan dihisapnya kepala penisku, seakan semua cairan yang ada di dalamnya dibuat keluar semua. Aku hanya bisa memejamkan mata merasakan sisa-sisa kenikmatan pada penisku sambil sesekali tubuh kuangkat sehingga penisku masuk dalam-dalam pada mulutnya, Kulihat ketika aku menyentakkan penisku dalam mulutnya dia melepaskan genggamannya lalu dia melihat dengan gemas pada penisku dan membiarkan penisku masuk mulutnya dan diapun melahap penuh seluruh batang penisku dengan erat sambil dia menarik keatas ketika tubuhku turun. “slurp..plop..slurp..plop” bunyi yang terjadi membuat aku tambah melepaskan sisa tenaga untuk menyemprotkan sekali lagi spermaku di dalam rongga mulutnya. “oh..vit.. aku keluar lagi….ah…ah..” teriakku. Diapun langsung menekan dalam dan menghisap lagi semua batang penisku lalu dilepaskannya dengan sengaja “ plop” ketika penisku lepas dari mulutnya. Lalu dikecupnya kepala penisku yang masih terlihat merah bengkak dan dipandangnya dengan mesra sambil diremasnya batang penisku dengan kedua tangannya dari pangkal bawah diurut sampai ujung kepala penisku, aku hanya bisa memandangi dengan takjub dengan yang dia lakukan, kulihat penisku mulai mengecil di genggaman tangannya. Di ujung penis tepat di belahannya keluar sisa-sisa sperma, dia kelihatan senang dijilatnya dengan ujung lidahnya sambil terus diperasnya batang penisku. Aku hanya bisa berteriak “oh…vit… uh.. aku… oh.. kontolku untuk kamu… ah…” sambil aku memejamkan mata menahan geli yang amat sangat. Kurasakan sekali lagi mulutnya melumat penisku yang sudah mengecil itu.
Aku pandangi dia, kulihat wajahnya yang manis, matanya yang menatap manja kepadaku, kulihat bibirnya yang basah, dan oh… ternyata di pipinya cairan spermaku, lalu turun ke dadanya yang sudah telanjang, kulihat kaos dan bhnya tergeletak di bawah sofa juga celana pendek serta celana dalam punyaku. Payudaranya bulat agak besar dengan putingnya mencuat tegak berwarna coklat sewarna dengan lingkaran disekeliling puting. Terdapat juga bercak-bercak cairan sperma pada ujung putting dan payudaranya. Turun ke bawah lagi kulihat celana dalamnya yng kecil itu telah lolos sampai paha, sehingga vaginanya sudah telanjang juga, bibir vaginanya terlihat menggantung dan terlipat menutupi celah kecil dan terlihat basah.
Aku menduga, selama aku bermimpi bermain seks ternyata penisku pasti disemprotkan di wajahnya dan juga payudaranya.
Rupanya dia mengerti aku sedang mempelajari yang sudah terjadi. “ Mas.. aku tadi dengar suara yang aneh, lalu aku keluar kamar, ternyata mas sedang bermimpi dan hi.. hi.. itunya mas kelihatan tegak lalu aku lepas aja celana mas hi.. hi bikin penasaran saja sih trus ya udah aku kerjain aja itunya mas .. sory ya mas” katanya menjawab manja sambil wajahnya tetap memandang penisku dan tangannya sambil mengusap sayang pada penisku. “ Vit .. aku juga menyangka.. aku.. aku jadi malu sama kamu kok aku bisa nyemprot di kamu.. malah aku teriak untuk kamu tapi jujur aku juga sayang sama kamu” balasku. Lalu diapun bangkit dan akupun duduk dan kupegang tangannya dengan erat dan diapun duduk disampingku. Kupandangi wajahnya yang manis lalu kubelai rambutnya, lalu kuusap pipinya yang masih terdapat bekas spermaku, diapun lalu memegang tanganku dan langsung menjilati bekas sperma yang ada ditanganku, bahkan jari-jariku dikecupnya sampai bersih. “Aku suka rasanya.. sama biar sperma mas memang buat aku.. aku sengaja semprotin ke pipiku, tetekku sama aku olesin dikit di bibir memekku.. biar itunya memang untuk aku” katanya. “Sayang.. itu namanya penis kalau kita namanya kontol kayak vagina untuk punyamu.. memek mungkin karena suka di mek-mek artinya ditekan-tekan oleh kontol” kataku.Lalu akupun perlahan mencium bibirnya dan diapun membalas dengan agresif, lidah kami saling mengait dan saling menggigit bibir, perlahan aku juga meraba payudaranya, kurasakan kekenyalannya dengan meremas lembut, lalu mulai menyentuh putingnya, kujepit dengan kedua jariku, kurasakan kekenyalannya, lalu perlahan akupun turun ke payudaranya, kucium dan kukecup bukit kenyal itu bergantian kiri dan kanan, kuhisap kulit halus bukit kenyal itu. Bahkan sengaja aku buat tanda dengan menghisap kuat-kuat bukit kenyal itu sehingga setelah kulepas terdapat tanda merah berbentuk bibir, orang bilang cupang. “ah…mas..gemes ya.. “ katanya. Aku makin aktif kuremas kedua bukit payudaranya sehingga makin membusung dan putingnya makin mencuat bahkan dia ikut membantu memegang tanganku ikut meremas, lalu perlahan aku kecup putingnya, kurasakan dengan lidahku permukaannya yang agak berkerut-kerut lalu aku tarik putting itu dengan menjepit menggunakan bibirku. “ oh… mas… nakal… oh…. Oh……” sambil matanya melihat apa yang aku perbuat. Kedua putingnya kumainkan dengan lidahku bergantian, tubuhnya hanya menyentak-nyentak. Lalu diapun memegang penisku dan dikocok-kocoknya, aku tak mau kalah juga, lalu perlahan kusentuh vaginanya dengan jariku, oh sudah basah sekali, kuusap-usap bibir vaginanya, diapun lalu makin membuka lebar kedua kakinya. Akupun tahu lalu aku turun ke bawah sofa, kuhampiri vaginanya, lalu kupandangi dahulu. Diapun mengangkat kedua kakinya ke atas d sofa, dan dibukanya vaginanya dengan jari tangannya. Yang bikin gemas aku, dia sengaja memainkan bibir vagina yang menggantung itu terlebih dahulu, diputar-putarnya lalu diangkatnya bibir ke atas, sehingga kelihatan jadi mulur dan lalu dilebarkannya ke samping kiri kanan, sehingga lubang vagina makin terbuka, kulihat bagian dalamnya merah segar dan terdapat daging kecil menonjol dengan lubang kemih kecil, dan terlihat bergerak-gerak seakan-akan memanggil meminta untuk dimasukkin, lalu sengaja dia dengan telunjuk jarinya menyentuh daging kecil yang bengkak dibagian atas vaginanya, sambil memekik “oh… enaknya… mas ayo mas…. Rasain aku…”, akupun mendekatkan wajahku ke vaginanya, lalu kulepaskan jari tangannya dari lubang vaginanya. Kupegang vaginanya, kekuakkan sehingga lubang vaginanya makin lebar terbuka, lalu perlahan kumajukan ujung lidahku kukenakan daging yang mencuat dari lubang vaginanya, kurasakan licin dan basah, terasa segar di mulutku. “auh…mas… ogh…shh..shhh..sss..” desahnya seperti orang kepedasan makan sambal. Kugencarkan seranganku pada daging kecil itu, kujilat lalu kuruncingkan lidahku, kutusukkan dalam-dalam lidahku pada lubang itu, pantatnya makin keatas, menyorongkan vaginanya agar lebih kena dengan lidahku, kutahan pantatnya dengan tanganku, lalu aku hisap daging kecil itu. Pantatnya makin kencang bergerak menyentak-nyentak, kutahan bibir dan lidahku tetap menghisap vaginanya, kulirik wajahnya yang terlihat makin menahan nikmat yg amat sangat. Tiba-tiba dia memekik “ ah…mas…aku keluar….ogh…oh….” seiring dengan cairan yang banyak bahkan seperti pipis kecil, kurasakan vaginanya makin berdenyut, dan tangannya malah menekan kepalaku. Kuminum semua cairan yang keluar dari lubang kecil itu, bahkan meski masih deras keluar, kulumat lagi makin kuat vaginanya. “ mas…oh… mas aku… oh… ya… ya…ya. Untukmu.. mas “ teriaknya. Banyak sekali cairan yang keluar dari lubang vaginanya, bahkan mukaku ikut basah dan sebagian membasahi dadaku dan lantai. Aku bangkit dan kulihat wajahnya, ternyata dia malah melihat kearah penisku dengan mata menyala. “ Mas.. masukin aku…” katanya. Perlahan aku berdiri dan kuposisikan penisku tepat pada vaginanya sembari kedua tanganku memegang kedua kakinya, kuangkat keatas dan kubuka lalu perlahan kedua kakinya kudorong ke arah tubuhnya, sehingga vaginanya makin mengangkat ke atas dan diapun dapat melihat. Perlahan kukenakan kepala penisku kearah celah bibir vaginanya, lalu kubuka bibir vagina itu dengan kepala penisku, perlahan sekali kudorong kepala penisku masuk, bibir vagina membuka dan dan mulai menutupi kepala penisku, terlihat lubang vaginanya yang sempit itu menggembung. Bibirnya yg berwarna coklat gelap dan pada bagian atas vaginanya, terdapat celah yang terkuak dengan selaput daging berwarna merah segar dan terdapat daging yg menonjol terkuak oleh kepala penisku. Kudiam dulu, ingin kurasakan dulu daging yg menonjol itu lalu kulihat vaginanya, betapa indahnya dia bertemu dengan penisku, lalu kulihat wajahnya yang ternyata dengan mulut menganga dan mata terbeliak melihat ke vaginanya, melihat penisku menyatu dengan milik pribadi yang sekarang diberikannya kepadaku. Lalu perlahan sekali aku masukan setengah batang penisku, vaginanya makin menggembung kemasukan batang penisku, dia memejamkan matanya, wajahnya menatap ke langit-langit. “oh… mas.. terus.. mas.. aku…. Ohh…..auh….shh…” teriaknya sambil vaginanya makin menjepit, terasa di batang penisku, lalu tiba-tiba terasa cairan keluar dari vaginanya, kucabut penisku, menyemburlah cairan keluar dari lubang itu, kutusuk lagi setengah dan kucabut lagi, menyembur lagi, kuulangi sekali lagi “ mas.. apa yang kamu lakukan… oh.. pintar mas… kamu…ogh… masukin dalam..oghh” kali ini kuturuti pintanya, kusentak dan kutekan penisku dalam-dalam sampai habis. Oh terasa enak dan lepas, aku menyatu dengannya. “Vit.. untukmu sayangku.. ogh… “ desahku. “ogh..mas.. terasa benar… untukmu juga mas..” balasnya. Vaginanya makin menjepit, kutekan-tekan terus bersamaan dia menyemburkan lagi cairan. Kurasakan penisku disirami, kugoyang-goyang dan kuputar-putar batang penisku di dalam vaginanya . Lalu diapun berteriak “agh…ogh… auh… aku keluar lagi….ohgggggghhhhhh” sambil tangannya meremas kedua payudaranya sendiri. Kupandangi wajahnya yang sedang orgasme itu, sungguh kelihatan bahagia wajahnya. Karena gemas melihat wajahnya, akhirnya kucium bibirnya dengan sayang. Sambil mencium bibirnya kucabut penisku dari vaginanya dengan perlahan sekali, ingin kurasakan dinding vaginanya. Diapun membalas dengan mencium erat bibirku sambil menahan sisa-sisa orgasmenya. Sambil melepas ciumanku dari bibirnya, aku mencium lehernya, kurasakan keringatnya, lalu turun ke dadanya, kujilat belahan dadanya, lalu kuhisap bergantian kedua putingnya, lalu ke perutnya dan sampai pada selangkangannya, kujilat dari pahanya, kuhisap cairan yang meleleh lalu perlahan ke atas sampai pada vaginanya, kusruput seperti meminum dari gelas. “slurp..slurp..” dan sedikit kutarik keatas bibir vaginanya lalu kulepas. “oh…mas… permainanmu hebat…bikin aku ketagihan ohh”. Kupandangi vaginanya yang terlihat basah itu, masih terlihat bengkak. Lalu aku berdiri duduk disampingnya, Kupandangi wajahnya lagi dengan sayang. Ada air mata di matanya. “ mas.. aku bahagia .. aku ndak pernah seperti ini.. mas.. aku sayang banget.. jangan tinggal aku.. “ katanya.
Kubelai rambutnya, lalu aku cium pipinya, kuhirup air matanya, “ Sayang.. bagaimana aku mau tinggalin kamu.. aku juga sudah berikan kontolku untukmu dan kontolku bahagia ketemu sama memek kamu, dan aku tahu memek kamu juga bahagia dengan kontolku, ya kan? “ kataku. Lalu dia memegang penisku yg masih berdiri tegak dan masih basah terkena cairan dari vaginanya. “iya.. kontol mas.. kok enak banget.. pas sama memekku .. terasa penuh dan bikin aku jadi nyemprot banyak.. awas gentian aku kerjain” katanya lalu dia bangkit berhadapan dan perlahan sambil memegang penisku dipaskannya pada lubang vaginanya, lalu perlahan dimasukkannya dan tiba-tiba tubuhnya langsung dia turunkan sehingga penisku amblas masuk dalam sekali.” Oh..vit..kontolku..ogh…ah..” jeritku karena tidak menduga sehingga terasa geli sekali. Aku hanya bisa melirik wajahnya, yang dengan tersenyum melihat wajahku. Lalu dia memegang bahuku dan kakinya diangkat kemudian ditekuknya kebelakang sehingga vaginanya makin kencang menjepit penisku, perlahan dia goyangkan pantatnya ke depan dan kebelakang sehingga gesekan antara penisku dan vaginanya makin terasa, bahkan karena kadang dia sengaja menurunkan pantatnya ke bawah sehingga batang penisku dibuat tertekuk sedikit. “ oh.. vit..ogh…oh. kontolku ogh… ngilu.. sayang…” sambil mataku terpejam merasakan rasa antara sakit dan geli pada penisku.” Biar mas rasain tadi ngerjain memekku sekarang gantian kontol mas yg aku kerjain..hi..hi…” katanya lalu dia membungkam erangan aku dengan ciuman di bibirku. Aku hanya bisa merasakan kegelian di kontolku dan nikmat dicium bibirnya. Dengan nakalnya, dia menggoyang penisku dengan keras, sesekali dihentaknya pantatnya naik dan turun, diputar-putar, diremas-remas, dikeluarkan dan dimasukkan lagi, begitu banyak variasi yang dia lakukan seolah penisku adalah mainan yang mengasyikkan bagi vaginanya. Kuperhatikan saat tubuhnya naik turun, payudaranya ikut bergoyang-goyang, kadang-kadang kusergap putingnya dengan mulutku lalu kulepas lagi. Lalu dia bangkit dan melepaskan penisku, dan dia lalu berdiri dengan punggung di belakang, dengan sengaja dia menggoyangkan pantatnya di hadapanku, dia sengaja menyodorkan pantatnya, lalu dibukanya vaginanya dengan tangannya, dipamerkannya kehadapanku. Aku hanya bisa terbeliak melihat dia menari, lalu perlahan aku sentuh vaginanya dengan jariku, sementara aku sendiri tidak tahan sambil memegang penisku sendiri kuusap-usap mempersiapkan agar tetap keras untuk memasukkinya. Lalu dia mendekatkan pantatnya kea rah penisku dengan tetap membelakangiku, kupegang pantatnya yang bulat dengan kedua tanganku sambil kuusap-usap dengan gemas, lalu kutuntun dia menurunkan pantatnya, kupaskan vaginanya tepat masuk ke batang penisku yg berdiri tegak, begitu kepala penisku menguak bibir vaginanya, langsung dengan tiba-tiba dia turunkan pantatnya, sehingga lagi-lagi aku tidak siap dengan kejutan itu, aku hanya bisa menjerit lagi “ ahh… kontolku…oghh.” Dia membuat penisku ngilu lagi tapi tetap saja aku ketagihan sama permainannya. Lalu dia menggenjot penisku, aku hanya bisa tetap duduk, melihat tubuhnya naik turun, punggungnya basah berkeringat. Kujilat keringat di punggungnya sembari meremas kedua payudaranya. “ oh.. mas… enak…banget” desahnya. Lalu kedua tanganku turun memegang pantatnya membantu mengangkat dan menurunkan sehingga terjadi bunyi yang nyaring ketika pantatnya turun “plok.. plok..plok.. plok.. “ aku merasakan ujung penisku menghujam ujung rahimnya. “ mas.. ogh.. mentok.. rasanya.. ogh… kontol mas… enak banget.. ogh… “ dan dengan nakalnya ketika sedang mentok divaginanya, diputarnya vaginanya sehingga penisku rasanya seperti dipilin, aku hanya bisa memejamkan mata dan tanganku akhirnya lepas dari pantatnya dan mencengkram sofa menahan geli dan ngilu yang bersatu. “ oghh..vit… terus.. terus.. oghh.. sayangku…” akhirnya aku pasrah dan malah meminta dia membuat penisku diperlakukan seperti itu. Kupandangi punggungnya dan pantatnya yang bergoyang itu, kurasakan penisku makin geli dan kurasakan juga kedua bolaku diremas sedikit dengan jari tangannya dan kadang mengusap perineumku, ah ternyata dia tahu titik lemah kelakianku, aku makin menyentak menghujamkan penisku dalam-dalam. Lalu dia bangkit dan melepaskan penisku dari liang sanggamanya. Dan dia lalu naik ke sofa, dan menunggingkan pantatnya. Oh aku tahu, aku bangkit lalu aku dengan berlutut mengarahkan penisku ke arah vaginanya. Rupanya dia menginginkan gaya menusuk dari belakang. Tangannya menumpu pada sofa, lalu perlahan dia turunkan kepalanya menempel pada sofa, sehingga pantatnya lebih menungging. Kupandangi pantat yg bulat itu, kulihat lubang anusnya yg menutup, lalu kebawah terdapat vaginanya yang bibirnya terlihat basah dan bengkak sehingga sedikit terbuka lubangnya. Lalu aku paskan penisku ke lubang sanggamanya dan begitu kepala penisku masuk sedikit, dimundurkan pantatnya dengan tiba-tiba, sehingga sekali lagi amblaslah seluruh batang penisku tertelan lubang sanggamanya. Akupun tak mau kalah, kumajukan penisku dengan kuat setiap kali pantatnya dimundurkan, sehingga terasa sekali vaginanya menjepit dan mentok di dalam. “ Plok. Plok. Plok. Plok..” irama itu berbunyi dengan cepat. “ ah mas.. terus.. mas… terus.. mas… kontolmu gagah.. tusuk vaginaku.. ayo… ogh….. “ teriaknya. Aku makin menggenjot penisku dengan keras, kukerjain lubang sanggamanya sampai habis. Tiba-tiba kurasakan di batang penisku basah, oh ternyata dia menyemprotkan cairan lagi. Aku kocok penisku di lubang sanggamanya sambil vaginanya terus menyemprot cairan, sehingga keluar cairan di antara celah-celah penis dan vaginanya. Aku gemas melihatnya. “ mas..ogh…ogh.. aku keluar lagi…oh…..”. Kutusuk dalam-dalam sebelum kucabut. Kudiamkan beberapa detik. “ ogh.. mas…enak banget … shhh…..aku kena… aku orgasme oghh” teriaknya sambil meremas payudaranya sendiri. Begitu kucabut penisku dari vaginanya, menyemburlah cairan yang tadi tersumbat sama penisku, kupegang pantatnya kukuakkan vaginanya lalu kuhirup cairan yang keluar itu. Lalu dia langsung berbalik, dan memegang penisku, dan dimasukkan ke mulutnya, lalu dikocoknya penisku dengan keras dan gemas. Dilumatnya batang penisku dan ujung penisku dimainkan dengan lidahnya, aku tahu dia ingin menuntaskan permainan ini. Aku pasrah, kupandangi penisku dihajar habis oleh mulutnya. Kurasakan cairan di dalam penisku mulai merambat seiring kegelian. “ oh.. vit.. aku mau keluar… oghh….”teriakku. Dia makin gencar melumat penisku sambil memandangi wajahku yang mulai menahan rasa nikmat yang amat sangat. Akhirnya “ oh.. vit… aku datang… ogh…aku keluaarrrrrr… oghh…ahhhhhhhh”. Teriakku lagi seiring semprotan sperma keluar dari penisku. Mulutnya melahap cairan itu sambil diperasnya batang penisku, tiga kali aku menyemprot di dalam mulutnya, lalu empat kali yang terakhir, disemprotkannya ke arah payudaranya. “ ayo.. sayang.. keluarin semua.. berikan untuk aku…oghhh bagusnya….”
Lalu dia membuka mulutnya menunjukkan sisa-sisa spermaku, “ aku suka sama sperma mas.. biar dia masuk di tubuhku.. bikin awet muda.” Lalu sperrna yang ada di payudaranya diusap merata sampai putingnya juga. “ Tahu nggak mas.. sperma itu bikin kulit kencang dan kita jadi bersinar” katanya. Lalu sekali lagi dikecupnya penisku dengan kuat “plop” bunyi nyaring terdengar dari mulutnya ketika penisku lepas. “ ah.. kontolku sayang.. cukup ya..lain kali aku bikin yg lebih enak” katanya sambil melihat gemas pada penisku seolah dia adalah mainan kesayangannya.

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience