3205 Views |  2

Lesbian for the first time

Age when it happend: 15
Where it happened: public
Langauge: malay
Sex: Female
Rating: 5
Category: Lesbian

Widya berusia 22 tahun dengan ukuran
payudara 36 dan tubuh yang ideal. Dia masih
berstatus mahasiswi di sebuah PTS di
Yogyakarta. Sedangkan Susan berusia 26 tahun
dengan ukuran payudara 36 dan tubuh yang
ideal. Dia bekerja sebagai karyawan sebuah kantor swasta di Yogyakarta. Mereka berdua
tinggal di asrama putri tempat Ibu Anna di
Yogyakarta bagian utara. Mereka berdua menjadi lesbian ketika suatu pagi
berebutan kamar mandi. Ada 2 kamar mandi di
asrama yang berpenghuni cuma 4 orang. Satu
kamar mandi sedang dipakai orang. Sedangkan
yang satu masih kosong. Secara serempak
mereka berdua sudah berada di depan kamar mandi.
“Aku tergesa-gesa,” kata Widya.
“Aku juga tergesa-gesa,” kata Susan.
Mereka terdiam beberapa saat sampai kedua
mulut mereka serempak mengeluarkan suara.
“Sama-sama saja.” Mereka berdua langsung masuk ke kamar mandi
dan Susan mengunci pintu kamar mandi tersebut.
“Tapi bagaimana caranya. Gayung cuma satu,
sabun cuma satu, pasta gigi cuma satu,” kata
Susan.
“Iya. Dan juga aku malu kalau telanjang,” kata Widya.
“Kalau itu tidak masalah. Kita saling
membelakangi.”
“Begini saja. Kamu dulu yang mandi. Aku gosok
gigi dulu.”
Kemudian Susan melepaskan seluruh pakaiannya dan menaruhnya di gantungan di belakang pintu
kamar mandi. Dan di belakangnya Widya berdiri
menunggu di pinggir bak mandi. Lalu mereka
berputar haluan. Ganti Widya yang melepaskan
seluruh pakaiannya dan menaruhnya di
gantungan di belakang pintu kamar mandi. Kemudian dia menggosok giginya. Di
belakangnya Susan sedang mengguyur
tubuhnya dengan air. Setelah cukup, mereka
berputar haluan kembali. Susan dengan
membawa sabun berdiri menghadap pintu.
Sedangkan di belakangnya giliran Widya yang mengguyur tubuhnya dengan air. Kemudian…
“San, sabunnya sudah?”
“Sudah. Ini,” kata Susan sambil membalikkan
tubuhnya yang penuh busa sabun.
Bersamaan dengan itu Widya juga membalikkan
tubuhnya. Mereka kaget dan serentak menutupi tubuh seadanya. Tangan kanan mereka menutupi
kedua payudara dan tangan kiri mereka
menutupi kemaluan. “Aku sudah lihat punyamu
Wid. Buka saja. Kenapa ditutup?” Widya tidak
membuka tangan kanannya yang menutupi
kedua payudaranya. Dibukanya tangan kirinya dan dibukanya tangan kanan Susan yang
menutupi kedua payudaranya. Susan diam saja
ketika Widya membelai payudara kirinya yang
penuh busa sabun dan meremasnya. Dipilinnya
puting payudara Susan. Yang keluar dari
mulutnya hanya sebuah suara. “Aaahhh… aaahhh… aaahhh…” Setelah Widya puas Susan
berkata, “Punyamu aku sabuni ya?” Widya hanya
mengangguk dan membuka tangan kanannya
yang masih menutupi kedua payudaranya.
Susan kemudian mengusapkan sabun yang sejak
tadi dipegangnya ke payudara kanan Widya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya
mengambil busa sabun dari payudara kirinya
sendiri dan diusapkan ke payudara kiri Widya.
Tidak lupa kedua puting Widya juga dipilin-pilin.
Susan tidak hanya menyabuni kedua payudara
Widya. Seluruh tubuh Widya disabuninya dengan usapan yangmenggairahkan sambil kedua
payudaranya sendiri sesekali disentuhkan ke
tubuh Widya. “Ehmmm… ehmmm… ehmmm…”
Ganti Widya yang mengeluarkan suara dari
mulutnya. Tubuh mereka berdua sudah penuh
dengan busa sabun. Susan dari belakang memeluk Widya dan kedua tangannya bergerak
ke seluruh tubuh Widya. Widya yang dipeluk
tidak ingin kenikmatan itu hanya milik Susan.
Kedua tangannya juga bergerak ke seluruh tubuh
Susan. Dia berkata sambil mendesah, “San… tadi
sebetulnya kamu tidak usah membalik tubuhmu. Cukup aku saja. Jadi kita tidak begini akhirnya.”
“Maksudku juga begitu. Aku membalikkan
tubuhku dengan harapan kamu tetap
menghadap bak kamar mandi.”
Kemudian sambil tetap dipeluk Susan, Widya
membalikkan tubuhnya sehingga kedua payudara mereka saling menempel. “Ouohhh…”
Mereka berdua saling menggesekkan kedua
payudara mereka sampai akhirnya mereka
berdua sadar dengan apa yang terjadi dan
serempak berkata, “Kita kan tergesa-gesa.”
Mereka melepaskan pelukan dan karena Susan yang mendapatkan gayung lebih dulu dia yang
membilas tubuhnya. Widya tidak sabar dan
merapatkan tubuhnya ke tubuh Susan. Mereka
berdua kembali terlena dengan keadaan tubuh
yang baru terkena satu guyuran air. Mereka
berdua saling membersihkan sisa busa sabun pada tubuh mereka berdua. Desahan-desahan
kenikmatan keluar dari mulut mereka berdua.
“Ehmmm… ehmmm… ehmmm…” Beberapa menit
mereka saling membersihkan busa sabun sambil
sesekali tubuh mereka diguyur air. Setelah selesai
mereka mengeringkan tubuh mereka dengan handuk. Mereka keluar bersama-sama dan Widya
berkata kepada Susan, “San, nanti malam lagi ya?”
Susan hanya mengangguk.
Dan tanpa menunggu malam ketika sore hari
Widya selesai mandi, Widya waktu itu berani
hanya melilitkan handuk ke tubuhnya karena keadaan asrama sedang sepi. Dia kaget melihat
Susan sudah berada di dalam kamarnya masih
dengan memakai pakaian kerjanya. Dia hanya
sebentar kaget kemudian tersenyum. “Wid, aku
sebetulnya mau menyusul kamu mandi. Tetapi
kamu mungkin tidak dengar. Jadi aku tunggu di sini.” Widya menghampiri Susan yang duduk di
tepi tempat tidur dan duduk di sampingnya.
Dibelainya paha Susan yang tidak tertutupi rok
mini yang dipakainya.Kemudian, “Sebentar ya
San. Aku pakai pakaian dulu.” Widya kemudian
berdiri menghampiri lemari dan di depan lemari dia melepaskan handuknya. Dia mencari-cari
pakaian dari dalam lemari.
“Kamu menantang aku ya? Tidak usah pura-pura
cari pakaian.”
“Rupanya kamu tahu.”
Widya kemudian membalikan tubuhnya dan dilihatnya Susan sedang melepaskan BH-nya dan
kemeja yang dipakainya hanya dilepaskan
kancingnya. Setelah BH Susan terlepas, dengan
cepat kedua tangan Widya melepaskan kemeja
yang dipakai Susan sambil bibirnya mendarat di
bibir Susan. Mereka berciuman dan saling menjilat lidah. Kedua payudara mereka saling menempel.
Kedua puting payudara mereka saling
digesekkan. Kemudian Widya menghentikan
ciumannya dan dia duduk bersimpuh di depan
Susan. Dibelainya paha Susan dengan kedua
tangannya. Sedangkan Susan menikmati remasan kedua tangannya pada kedua payudaranya.
Kedua tangan Widya lalu naik ke atas dan masuk
ke dalam rok mini yang dipakai Susan. Dia
berusaha melepaskan celana dalam yang dipakai
Susan. Berhasil.
Pada waktu yang sama Susan yang mengetahui Widya sedang berusaha melepaskan celana
dalamnya lalu menghentikan remasan pada
kedua payudaranya. Kedua tangannya
melepaskan rok mini yang dipakainya. Sekarang
Susan sudah telanjang bulat. Widya kemudian
membimbing Susan ke tempat tidur. Dan mereka pun bercumbu dengan nikmatnya hingga fajar
menyingsing. Dan tanpa mereka sadari ada
sepasang mata yang sedang mengamati
percumbuan mereka…

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience