Where it happened: Lubang Jepang
Langauge: Indonesia
Sex: Male
Rating: 5
Category: Straight
Aku Andi umurku 20 tahun dan mempunyai seorang kekasih kenalan handphone yang bernama Suci 17 tahun yang tinggal di kota Bukittinggi sedangkan aku di Kota Padang. Namun kami belum pernah bertemu sekalipun juga.
Hubungan kami terus berlanjut dari bulan kebulan hingga suatu hari kami sepakat untuk bertemu di suatu tempat yakni, terminal Aur Kuning. aku berangkat dengan motor GLPro butut ku dari padang dengan harapan bertemu dengan gadis yang cantik dan seksi sebagaimana selama ini yang aku bayangkan dalam percakapan kami malam demi malam.
Sesampainya aku di terminal Aur Kuning aku menelpon gadis handphoneku tersebut, dan ternyata dia sudah menanti diriku dari tadi. seorang gadis berjilbab, imut-imut, mungil dan oh. god! cantik sekali.
” Suci kan ? ” kataku mengawali perkenalan
” Benar bang ” katanya
” Wah kamu memang secantik yang abang kira selama ini ” kataku memujinya
” Ah..abang merayu ” katanya tersipu malu
” okelah ci, kemana kita akan pergi ” tanyaku
” terserah abang lah ” kata mulut mungilnya
” Ayolah kalau begitu ” kataku
” ayo kita pergi ” kataku selanjutnya
dengan motor bututku ku ajak dia menuju lembah ngarai sianok yang indah.
sesampainya kami didalam arena tersebut, kami duduk disebuah bangku taman. kami sama – sama bingung untuk memukai pembicaraan. tiba-tiba dia membuka pembicaraan dengan sebuah permintaan ” Bang kita masuk kesana yuk ” katanya seraya menunjuk lubang besar jepang dibawah tempat duduk kami.
” wah kesempatan nih ” kataku dalam hati ” Yuk ” kataku merangkul pinggangnya yang halus. dia diam saja dan menurut ketika kurangkul pundaknya ketika kami menuruni tangga memasuki lubang jepang tersebut.
” wah ici dingin bang ” katanya manja
” Jangan ragu ” kataku mempererat pelukanku.
kami bertemu dengan sepasang muda mudi yang ayik bergumul di sebuah gang gelap di dalam lubang Jepang yang remang – remang tersebut. kulihat wajah suci memerah dan menunduk malu melihat adegan tersebut.
dan tanpa sengaja aku menyentuh payudara manisnya ketika mencoba mengelak dari rombongan ibu – ibu yang mau keluar, dan dia diam saja ” wah bener-bener kesempatan nih ” kataku dalam hati. ku remas perlahan – lahan