Selingkuh Pertama
Ini kejadian yang tak pernah Aku lupakan, karena ini adalah pertamakalinya Aku mengenal kenakalan sebagai seorang suami.
Semua ini bisa terjadi karena Aku di tugaskan keluar kota oleh perusahaan tempatku bekerja.
Aku bekerja dibagian promosi, sekali tugas keluar kota biasanya langsung kontrak 3 bulan. Itu sebabnya Aku ngak bawa keluarga atau istri. Tapi dari perusahaan Aku dapat tiket pulang sebulan 2 kali, dua minggu sekali.
Tiga bulan pertama Aku tugas, berhasil tanpa selingkuh sex.
Karena tiap minggu Aku pulang, 2 kali Aku bayar tiket pesawatku sendiri.
Pada tugas kedua inilah terjadi. Waktu itu di kota Surabaya. Aku biasa sepulang kerja ke Mall Tunjungan untuk beli makanan untuk makan malam di tempat kost. Tempat kostku mewah di tengah komplek perumahan besar di Surabaya, jadi nyari makanan harus keluar jauh. Kostku perusahaan yang nyariin dan bayarin, jadi Aku ngak bisa milih.
Suatu ketika Aku kenalan dengan seorang pramuniaga di Mall Tunjungan. Dia sering menemaku makan malam di Mall tersebut. Ngobrol-ngobrol, ternyata rumahnya melewati arah Aku pulang. Jadilah setiap dia pulang kerja suka bareng Aku. Aku ngak punya pretensi apa-apa pada mulanya, karena dia anak baik, polos dan baru kerja, karena tamat SMA. Selama di perjalanan pulang kami ngobrol segalanya, tentang dia dan keluarganya, juga tentang Aku, anakku dan istriku. Lama-lama hubungan kami dekat seperti Adik dan kakak. Aku juga cerita tentang kehidupan sex-ku, dan dia memperkenalkan tempat-tempat Aku bisa dapat gadis-gadis yang bisa Aku ajak ML. Tapi karena Aku tidak pernah dan tidak terbiasa; Aku menolak dan memang Aku sangat grogi masuk ketempat-tempat tersebut.
Bersama dia dan teman-temannya, cewek dan cowok juga, kami sering jalan-jalan.
Mulanya Aku mulai tertarik secara sexual adalah saat dia main ke kostku dan ketiduran, pakaiannya kesibak hingga BH dan buah dadanya kelihatan. Tapi Aku tetap tak berani. Lain waktu dia tidur lagi kesibak hingga Celana dalamnya juga kelihatan. Waktu itu Aku ngak tahan dan mencoba mencium dadanya yang terbuka, tapi Aku cepat minta maaf saat dia terbangun. Dia hanya tersenyum, yang membuatku jadi berpikir berbeda, tapi tetap Aku tak berani.
Hingga suatu saat pada saat dia ulang tahun yang ke 19, dia minta hadiah di bukain kamar di Hotel Ibis satu malan untuk pesta dengan teman-temannya. Aku sanggupi dan Aku hadiakan dia kue tart ulang tahun di kamar tersebut. Karena waktu itu hari kerja, Aku datang jam 19.00 ke Hotel. Banyak teman-temannya disana, laki-laki dan perempuan. Lalu kita sama-sama ke Kafe malam itu.
Jam 2 dini hari mereka minta pulang. Ternyata teman-temannya pulang berpasang-pasangan, jadilah Aku ngantar dia ke Hotel. Setiba di hotel, dia mengucapkan banyak terimakasih. Karena dia capek dia langsung ingin mandi. Katanya dia ngak bisa menyalakan air hangat di beth-up, maka dia panggil Aku ke kamar mandi. Di kamar mandi itulah untuk pertama kali Aku liat seluruh tubuhnya telanjang. Buah dadanya yang ranum dengan pentilnya yang kecil merah serta bulu-bulu halus kemaluannya. Aku sempat tersipu tapi tetap Aku tidak berani, walau punyaku sudah berdiri tegak.
Aku nonton TV sembari berbaring di di tempat tidur itu. Aku berencana pulang setelah dia mandi. Tiba-tiba dia keluar dari kamar mandi dengan handuk sedada. Karena Aku terkantuk dan kelihatan lelah dia maksa Aku mandi, walau Aku tolak, dia paksa buka bajuku dan mendorong Aku kekamar mandi hanya dengan celana kolor, itupun dia mau paksa buka tapi Aku menolak karena Aku bilang malu. Dia ambilkan handuk yang satu dan dia lempar ke Aku.
Ketika Aku keluar dari kamar mandi dia duduk di tempar tidur dengan pose yang indah tanpa busana. Aku benar-benar takjub luar biasa melihat dia dengan senyum dan sapanya. Dia bangun menghampiri Aku dan dengan ketelanjangannya dia mengucapkan terikasih sekali lagi untuk semua ini, lalu dia rebahkan kepalanya di dadaku. Selanjutnya Aku hanya bisa memeluknya mencium rambutnya. Aku rasakan kasih sayangnya, lalu kami ciuman penuh rasa cinta; baru setelahnya kami ketempat tidur untuk saling menciumi. Aku menciumi buah dadanya yang indah, mengelus bulu halus yang tumbuh di dekat Vaginanya. Gerakan tubuhnya halus, tak ada yang nakal, dan kami melakukannya sama sekali tanpa tergesa-gesa, sampai Aku menemukan Vagina yang telah merekah setelah Aku raba-raba dengan lembut hingga basah. Terakhir Aku minta ijin untuk memasukkan punyaku. Sekali lagi Aku katakan Aku sudah bersyukur dan puas dengan hubungan yang selama ini kami jalani, walau tanpa hubungan sex; tapi dia bilang, dia ingin yang spesial pada hari ulang tahunnya ini. Dengan penuh kasih sayang, Aku rebahkan kepalanya dibantal, Aku kulum bibirnya yang mungil dengan lembut, pelan-pelan Aku buka pahanya lebar-lebar, dan pelan-pelan Aku masukkan punyaku.
Ia mendesah pelan, ia mendesis ketika kepala punyaku sudah sedikit tenggelam, Aku tanya lagi dia apakah serius untuk diteruskan? Ia berbisik pelan:”Aku sayang kakak, Aku milik kakal malam ini”. Dan sembari menikmati kata-kata itu, Aku dorong punyaku pelan-pelan, walau ia mendesis tapi Aku teruskan sampai kami sama-sama kami akhiri dengan erangan dan gigitan ia pundakku sebagai tanda puncak orgasmenya.
Setelah selesai, Aku tidak langsung cabut. Kami sama-sama saling memuji dengan halus serta saling mencium tanda sayang. Dan ketika Aku cabut punyaku, Aku menemukan darah di sperei dan sekitar Vaginanya. Aku sangat terkejut, tapi Dia hanya tersenyum sembari berkata:”Aku senang karena kakak yang mengambil keperawanan Aku, Aku belum pernah bertemu laki-laki yang sejujur dan sebaik kakak.”
Lalu kami berpelukan dan berciuman lagi, kasih sayangnya yang tulus membawa Aku untuk berpikir punya istri lagi dengannya.
1378 Views |
Like