1198 Views |  Like

Rudiono

Age when it happend: 15
Where it happened: Rumah
Langauge: Indonesia
Sex: Male
Rating: 5
Category: Straight

Ternyata benar, Lusi menepati janjinya. Setelah selesai sekolah Lusi langsung kerumah saya. Ah betapa bahagianya hati saya karena kekasih yang sangat saya sayangi telah datang untuk menemui saya, telebih lagi Lusi sudah meminta izin terlebih dulu kepada orang tuanya akan pulang terlambat. Jadi kami punya waktu yang cukup banyak untuk melepas rindu dan memadu kasih.

Tak membuang waktu lagi. pintu pagar langsung saya bukain dan saya langsung menarik tangan Lusi untuk mengajaknya masuk kekamar saya. Setelah berada didalam kamar dan mengunci pintunya, saya langsung memeluk Lusi erat-erat dan mencium serta melumat bibirnya. Lusipun yang telah mulai berpengalaman dalam berciuman, langsung membalas ciuman saya dan juga melumat bibir saya, sampai akhirnya kitapun bermain lidah.

Kali ini saya sudah berencana untuk bisa menikmati tubuh Lusi habis-habisan karena saya sudah tidak tahan lagi melihat bodynya yang luar biasa. Lalu Lusipun saya suruh berbaring diranjang agar bisa tidur dan beristirahat sebentar barangkali dia hari ini lelah sekali belajar disekolahnya. Lalu sayapun membaringkan tubuh saya disamping tubuh Lusi tersebut sambil memeluknya.

Tanpa sepengetahuan Lusi, pelan-pelan tangan saya mengeluarkan biji lada dari saku celana pendek saya yang sudah saya siapkan dari tadi pagi sebelumnya. Saya ingin mencoba ilmu yang pernah saya pelajari akan tapi belum pernah saya berkesempatan untuk mengetes kemampuannya. Biji lada tersebut baru bisa digunakan dan berfungsi apabila kita mengambilnya dari dapur rumah orang lain yang bukan tempat tinggal kita dan harus tanpa sepengetahuan orang-orang yang tinggal dirumah itu, apa lagi sampai kepergok.

Lalu apabila kita memilin-milin biji lada tersebut dengan ibu jari dan jari tengah kita, sambil menerapkan ilmu memindahkan rasa tersebut sambil ditujukan pada seorang wanita, maka wanita yang kita tuju tersebut akan merasakan klitorisnya seperti dipilin-pilin, semakin cepat dan keras kita memilin biji lada tersebut, maka wanita itu juga akan merasakan klitorisnya semakin cepat dan keras dipilin-pilin.

Sambil menunggu beberapa saat sampai Lusi mulai tertidur dalam pelukan saya, sayapun mulai menerapkan ilmu memindahkan rasa yang ditujukan kepada Lusi bin pulan sambil jari tangan saya mulai memilin-milin biji lada tersebut. Ternyata hasilnya luar biasa sekali, pertama saya merasakan tubuh Lusi tersentak dalam pelukan saya.

Rupanya Lusi kaget karena dia merasa kok aneh klitorisnya seperti ada yang menyentuh dan memilin-milinnya, sedangkan dia melihat tangan kiri saya sedang memeluk tubuh dia dan ada dipunggungnya, tangan yang kanan sedang ada disamping tubuh saya sebelah kanan lurus diatas tempat tidur. Posisi saya tidur terlentang dan Lusi ada disebelah kiri saya setengah tertelungkup memeluk tubuh saya.

Dalam keadaan setengah bingung dan heran, Lusipun lalu mencoba tidur kembali sambil memeluk tubuh saya dan ketika saya lihat Lusi mulai hampir tertidur kembali, saya mulai memilin-milin biji lada itu kembali. Kali ini walaupun dalam keadaan setengah bingung dan heran, Lusi diam saja dan tetap memejamkan matanya.

Pada awalnya Lusi berusaha mencoba untuk melawan perasaan “aneh” tersebut, akan tetapi akhirnya lama-lama dia terlihat mulai menikmatinya juga. Saya mulai merasakan tubuh Lusi mulai bergelinjang-gelinjang pelan dan kaki kirinya yang berada diatas kaki kiri saya juga mulai terasa sebentar-sebentar menegang. Sambil meram pura-pura tidur, saya mempercepat pilinan biji lada tersebut sambil sesekali saya memencet biji lada tersebut dengan agak keras.

Luar biasa sekali, saya merasa tubuh Lusi mulai semakin bergelinjang-gelinjang dan tangan kirinya yang berada didada saya mulai terasa memeluk saya erat sekali. Dari mulutnyapun mulai terdengar desahan-desahan halus yang lirih sekali. Lalu sayapun mulai menambah kecepatan pilinan pada biji lada tersebut lagi, semakin cepat dan semakin cepat lagi sambil sesekali memencetnya dengan agak keras.

Setelah beberapa saat tubuh Lusi bergelinjang-gelinjang dengan kencang disertai dengan pelukannya yang juga sudah semakin erat pada tubuh saya, diiringi dengan suara desahan yang cukup keras dan disertai dengan tubuh yang tegang sambil memeluk tubuh saya eraaaaat sekali, akhirnya Lusipun mencapai puncak orgasmenya yang luar biasa.

Setelah tubuhnya tegang beberapa saat sambil memejamkan matanya, akhirnya tubuh Lusipun pelan-pelan terasa mulai mengendur. Lusipun kembali memeluk tubuh saya dengan tubuh yang basah kuyub dengan keringat sambil memejamkan mata dan tersenyum penuh kepuasan.

Lalu saya membangunkan Lusi dan menyuruhnya membuka baju karena bajunya telah basah kuyup oleh keringat. Lusipun lalu bangun dan membuka baju serta rok seragam sekolahnya, kali ini rupanya Lusi sudah tidak malu-malu lagi pada saya dan diapun juga membuka bhnya sekalian.

Luar biasa sekali, tubuhnya yang putih mulus kembali terpampang didepan mata saya dengan buah dadanya yang masih baru mulai numbuh dihiasi dengan puting kecil berwarna coklat kemerahan terlihat menggantung indah didadanya. Wah rupanya Lusi tadi mengeluarkan cairan yang cukup banyak waktu orgasme karena saya melihat CDnya yang berwarna krem ada bercak-bercak cairan yang tembus dari dalam CDnya.

Sekalian saja saya suruh buka CDnya dengan alasan agar cepat kering bila disampirkan diatas kursi. Dengan wajah yang memerah karena merasa agak malu ketahuan tadi habis orgasme, pelan-pelan Lusi menurunkan CDnya dan melepaskannya lalu menaruhnya diatas senderan kursi dalam kamar saya. Supaya Lusi tidak malu telanjang polos sendirian, lalu sayapun membuka seluruh pakaian yang melekat pada tubuh saya sampai telanjang polos juga seperti halnya dengan Lusi saat itu.

Timbul niat saya untuk isengin Lusi sekali lagi, karena saya ingin hari itu Lusi benar-benar merasakan kepuasan yang tiada tara sampai saya bisa merasakan tubuhnya sepenuhnya. Kembali saya bilang padanya agar lebih baik kita sama-sama coba tidur untuk beristirahat sebentar dulu, agar kita nanti bisa melepaskan rindu habis-habisan dengan tubuh yang segar. Lusipun menganggukan kepalanya tanda mengiyakan.

Akhirnya saya merebahkan diri kembali terlentang ditempat tidur dan Lusipun berbaring disebelah kiri saya setengah tertelungkup sambil memeluk saya dengan tangan kirinya diatas dada saya dan kaki kirinyapun ditaruhnya diatas kaki kiri saya. Sekilas saya cium keningnya dan Lusipun lalu menyelusupkan wajahnya kedada saya. Sayapun juga memeluk tubuhnya dengan erat dan mengusap-usap rambutnya.

Akhirnya sayapun mulai mengisenginnya kembali dengan memilin-milin biji lada itu kembali. Kali ini Lusi memberi respon kepada saya, sambil bergelinjang-gelinjang secara perlahan, tangan kirinya mulai mengusap-usap dada saya juga puting dada saya. Ahh… nikmat sekali rasanya, sayapun lalu mencium bibirnya sambil tak lupa tangan saya tetap terus memilin-milin biji lada tersebut.

Kali ini saya memilinya pelan-pelan berirama diselingi dengan pijitan yang agak keras pada biji lada tersebut. Saya tidak ingin buru-buru memilinnya dengan cepat karena saya ingin agar Lusi merasa nafsunya sangat membara dan meledak-ledak namun tak kunjung menyampai puncak.

Luar biasa sekali, saya merasa tubuh Lusi mulai semakin bergelinjang-gelinjang dan tangan kirinya yang berada didada saya mulai terasa memeluk saya erat sekali. Dari mulutnyapun mulai terdengar desahan-desahan yang cukup keras, akhirnya saya lumat bibirnya. Kami saling melumat bibir dan lidah kami saling berkaitan didalam mulutnya Lusi, kelihatannya Lusi sudah mulai tidak tahan dan akhirnya dia mulai merangkak menaiki dan menindih tubuh saya.

Lusipun mulai mencumbu saya, menciumi leher saya, terus turun kedada saya. Lidahnya bermain-main diputing dada saya yang sebelah kiri sambil sesekali dihisap-hisapnya, sedangkan tangan kanannya mengusap-usap lembut puting dada saya yang sebelah kanan. Tangan kirinyapun bergerak turun kebawah, memegang batang kemaluan saya, meremas-remasnya dan mengocok-ngocoknya dengan lembut. Aaah… sudah mulai pintar dia rupanya…

Benar-benar luar biasa sekali nikmatnya, saya hanya bisa memejamkan mata merasakan betapa nikmatnya dicumbu oleh Lusi sambil tangan saya meremas-remas buah dadanya yang lembut tapi padat dan mengusap-usap puting buah dadanya yang sudah mulai membesar dan mengeras.

Jari tangan kiri saya lalu memilin-milin puting buah dadanya yang sebelah kanan sambil jari tangan kanan saya masih tetap memilin-milin biji lada secara teratur. Lalu ciuman dan lidah Lusipun mulai bergerak turun kebawah sampai akhirnya wajah Lusi tepat berada didepan batang penis saya.

Lalu lidahnya menjilat-jilat batang kemaluan saya dengan pelan sekali dan Oh… Nikmat sekali rasanya ketika Lusi memasukan kepala penis saya kedalam mulutnya yang mungil itu, mengulumnya, menghisap-hisapnya dan Luar biasa sekali nikmatnya ketika bibirnya yang lembut bergerak keatas kebawah, mengocok-ngocok batang penis saya sehingga keluar masuk dari mulutnya.

Setelah hampir 15 menit lamanya penis saya diberikan kenikmatan oleh mulut Lusi yang mungil tersebut, akhirnya saya mulai merasakan ada sesuatu yang ingin meledak dan keluar dari penis saya. Akan tetapi dikarenakan saat itu saya benar-benar ingin bisa membuat Lusi merasakan kenikmatan orgasme yang luar biasa dan terbang kelangit yang ketujuh, lalu saya mulai menerapkan ilmu supaya penis saya agar bisa bertahan lama.

Setelah itu saya minta agar Lusi membalikan badannya sehingga kami lalu mempraktekan gaya 69 dikarenakan saya masih belum puas diberikan kenikmatan oleh mulutnya Lusi. Tak lupa tentunya jari tangan kanan saya memilin-milin biji lada tersebut.

Rupanya Lusi sudah sangat basah sekali, belahan kemaluannya sudah dibasahi oleh cairan yang dikeluarkan oleh vaginanya sendiri. Aromanyapun harum dan membuat saya semakin terangsang. Langsung saja saya jilati semua cairan yang ada divagina Lusi.

Terlihat Lusipun semakin bergelinjang-gelinjang merasakan kenikmatan disaat lidah saya menjilati belahan kemaluannya, terlebih lagi disaat lidah saya bermain-main pada klitorisnya. Terasa Lusi menggigit penis saya dan mulai menghisap penis saya semakin kuat. Benar-benar nikmat rasanya.

Setelah lidah saya bermain-main cukup lama dibelahan kemaluannya terutama pada klitorisnya, Lusipun akhirnya tidak tahan lagi karena nafsunya sudah naik sampai keubun-ubun, dengan tubuh yang menegang dengan kencang dibarengin desahannya yang cukup keras Lusipun mencapai orgasme yang luar biasa.

Terasa dilidah saya lubang vaginanya berdenyut-denyut dan mengeluarkan cairan kental yang cukup banyak. Gurih dan harum rasanya. Langsung saja semua cairannya yang keluar banyak sekali dari lubang vagina Lusi tersebutpun saya jilati sampai bersih dan saya telan sampai habis.

Beberapa saat kemudian terasa tubuhnya mulai mengendur tergeletak pasrah diatas tubuh saya dengan nafasnya
ngos-ngosan. Saya rasa sudah cukup sampai disini saya isengin Lusi, lalu tanpa sepengetahuan Lusi saya buang
biji lada tersebut kebawah ranjang. Lalu saya bangunkan Lusi dan saya ajak dia untuk mandi agar tubuhnya terasa segar kembali.

Mengenai kelanjutan cerita tentang Lusi, dimana saya berhasil mendapatkan perawannya, saya akan lanjutkan ceritanya dibagian ketiga

Bersambung Ke Bagian 03

Oleh: rudiono_06com

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience